Skuter lawas ini pernah diajak tukar guling sama Toyota Kijang Innova yang harganya di atas Rp 150 juta. Bahkan yang terakhir, Larry Tungka, pemilik Vespa V31T 1951 ini sempat ditawari Honda CRV jika dia sudah tidak berminat lagi naik Vespa.
Tapi, namanya skuteris sejati memang enggak gelap mata. Ditawari barang mewah, nyaman dan berkelas engak ada artinya. Sebab kedua mobil itu katanya tidak sebanding dengan sejarah skuter yang sudah menemaninya sejak tahun 2000 silam.
“Tuh boil (mobil, red) memang pasaran. Tapi mimiliki dan menunggangi Vespa yang di produksi tahun ’51 dan masih banyak part aslinya, belum tentu semua orang punya. Itu yang bikin bangga dan selalu menghargai nilai story,” papar warga komplek Taman Fortuna BSD, Blok 8/Q, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Cuma kalau mau lebih tahu dalam, apa sih yang bikin Larry sampai begitu ngotot mempertahankan skuter Italia miliknya ini. Sampai-sampai Harley-Davidson WLA dan bebebara motor tua yang pernah dimilikinya dilego hanya untuk skuter pinggul besar ini.
“Seperti dibilang. Vespa memang unik dibanding motor lain. Terutama pada bagian komponen pemindah gigi. Bisa dilihat dari bagian itu yang menyatu di tuas kopling dan modelnya pakai kabel. Kalau motor tua lain pakai batang pengungkit untuk oper gigi,” bangga Larry yang main Vespa sejak 1994.
Keunikan lainnya juga bisa dilihat dari bentuk tebeng dan bodi. Vespa tipe ini lebih lebar juga tidak ada nut di tengah. Banyak skuteris bilang, bagian itu biasa disebut dasi. “Apalagi lampu utama ada di sepatbor depan, bukan di setang seperti umumnya,” jelas Larry yang masih pegang sertifkat motor ini. He..he..he.. kayak tanah aja sampai dilangkapi sertifikat segala.
Dan kalau mau tahu kenapa dijaga segitu kuat dan telaten, ternyata beberapa bagian partnya di skuter dibuat dari bahan aluminium. Seperti di sepatbor depan, boks samping kanan-kiri, batok lampu depan-belakang juga rak boncenger. Artinya, memang nggak bakal karatan ya.
“Yang asli memang dibuat dari aluminium, bukan pelat. Makanya mesti ekstra hati-hati kalau enggak mau gampang rusak atau penyok. Sebab kalau sudah cacat, agak sulit untuk memperbaikinya kembali,” pesannya serius.
Pantes segitu kekehnya. (motorplus-online.com)
SAKELAR DOELOE
Melihat sakelar motor biasa, nggak aneh. Ada tombol lampu, juga dilengkapi tombol klakson dan elektrik starter. Semua dipasang dan ditempatan di sangkar terpisah.
Tapi, sakelar di Vespa V31T 1951, bentuknya agak unik. Semua terdapat dalam satu sangkar dan cuma ada di kanan. Dari posisi kiri ke kanan ada engine cut-off, lampu utama, dim dan tombol klakson di bawah.
KARBU BAJAJ
Merestorasi komponen agar kembali seperti semua memang tidak semua bisa dilakukan. Apalagi kalau part yang mau diganti terbilang langka, vital dan belum tentu bisa diadopsi. Macam Vespa V31T 1951 milik Larry Tungka.
Biar tetap bisa diajak mengaspaal, jantung skuter ini pun diganti. Cuma karena harus menyesuaikan dimensi, posisi dan konstruksi, karburator yang tepat hanya dimiliki oleh motor Bajaj roda tiga yang masih banyak seliweran.
BUKAN CUSTOM
Lihat boks kanan skuter ini jangan berpikir habis dicustom. Sebab boks pelindung mesin ini memang ada coakan besar seukuran tutup kipas. Makanya orang awam pasti berpikir kalau itu bikinan sendiri.
Padahal menurut Larry si empunya motor, Vespa tipe ini aslinya dirancang seperti itu. Beda dengan Vespa tahun '60-an yang dibikin model kisi-kisi pada boks mesin. Tapi, buat infomasi, lebar coakan enggak terlalu besar. Justru kalau besar, bisa tidak asli atau malah memang sudah dicustom.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Pirelli 120/60-17
Ban belakang : Battlax 140/70-17
Knalpot : Suzuki GSX 400
Pelek belakang : Baros 4,5 x 17
AE Garage : 0815-9941260
http://motor.otomotifnet.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar